Meneluri Situs Purbakala Goa Pawon

September 15, 2014

Gua pawon terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, atau sekitar 25 km arah barat Kota Bandung. Goa Pawon ini berada di puncak bukit Pawon yang merupakan daerah penambangan batu kapur. Di gua pawon inilah ditemukan kerangka manusia berumur 9.500 tahun yang diasumsikan sebagai nenek moyang orang sunda. Awal ditemukanya kerangka manusia gua pawon pada tahun 2003-2004 kemudian pada tahun 2013 Tim Observasi Balai Arkeologi Bandung, melakukan Ekskavasi lanjutan situs purbakala dan menemukan kerangka manusia berumur 9.500 serta menemukan sisa pembakaran berupa tanah terbakar dan sisa-sisa budaya seperti obsidian dan fragmen tulang binatang, berita ini dilansir oleh kompas. Penelitian ini terus berlanjut sampai sekarang, pada awal maret tahun 2014 ditemukan tulang telapak jari kaki,  dilansir dari inilahkoran.com
asyiknya selfie di dalam gua hihi...

Indonesia memiliki sejarah yang masih belum tergali secara mendalam sehingga belum bisa mengetahui sejauh mana peradaban bangsa indonesia terduhulu. Sangat disayangkan  memang masyarakat indonesia kurang memahami betapa pentingnya arti sejarah tersebut. Bahkan situs purbakala yang seharusnya terjaga karena merukapan warisan budaya bangsa indonesia, malah terkadang seperti disia-siakan begitu saja. Seperti halnya situs purbakala gua pawon ini. Popularitas situs purbakala ini pun tidak terlalu terkenal dibanding tempat wisata lainya yang ada dibandung. Padahal situs ini tidak terlalu jauh jaraknya dari kota bandung dan aksesnya pun mudah sekali.

Jika dari kota bandung bisa menuju terminal leuwi panjang kemudian naik jurusan cianjur, sukabumi, Jakarta karena bus-bus tersebut pasti akan melewati padalarang. Bisa juga melewati cileunyi dengan tujuan bus yang sama seperti di terminal leuwi panjang. 

Kemudian turun di citatah, namun diperlukan kehati-hatian agar berhentinya tidak melewati gang menuju gua pawon karena tidak ada spanduk atau plang dipinggir jalan mengenai gua pawon. Hanya ada gapura yang saja, dengan tulisan selamat datang di goa pawon itu pun gak akan terlihat jika hanya dilihat selewat, posisi gapura itu ada disebelah kanan arah dari bandung.

coba perhatikan gambar ini, apa yang kamu lihat?
Dari gapura ke gua diperkirakan 2km atau jika berjalan kaki bisa ditempuh sekitar 30 menit. Jangan dikira situs ini akan ramai oleh pengunjung, bahkan petugasnya pun terlihat tidak nampak di pintu karcis. Dan jangan berharap bahwa yang mengunjungi situs ini akan disambut oleh guide untuk menjelaskan seperti apa manusia goa pawon yang diasumsikan sebagai nenek moyang orang sunda ini atau dimana letak ditemukanya kerangka manusia pawon tersebut. Kecuali kita menunggu guide tersebut datang atau meminta warga untuk menjadi tour guide tetapi jika tidak sabar ya lebih baik jalan sendiri memasuki gua pawon.

Suasana disekitar gua pawon ini nampak hening hanya ada aktivitas monyet-monyet yang asyik lari-lari berkejaran satu sama lain. Jangan takut kalau monyet ini akan mengejar pengunjung atau mengganggu pengunjung, monyetnya pada baik dan asyik dengan dunia mereka sendiri, mereka hanya akan menghampiri jika pengunjung memberi makananan.

dalam gua pawon
Kesan pertama masuk ke gua pawon itu aura mistik dan eksotik akan terasa, serta bau kelelawar, lebih baik bawa masker karena baunya memang sangat menyengat. Goa pawon ini memiliki ketinggian 601 Mdpl (meter di atas permukaan laut) dan memiliki panjang 38m, lebar 16m. di dalam gua terdapat rongga-rongga atau ruangan serta dinding gua yang terbuka seperti jendela. Dari jendela tersbut bisa melihat pemandangan  yang luar biasa, sawah yang menghampar luas serta pemukiman masyarakat. Sayangnya dinding dari goa pawon ini ditemukan coretan-coretan yang seharusnya di tulis di buku, bukan di dinding gua apa lagi gua ini merupakan situs purbakala yang seharusnya dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat indonesia. Sayang memang
 

jendela goa pawon

Kesadaran mencintai warisan leluhur bangsa ini seperti tidak ada artinya untuk sebagian orang, bahkan mereka tidak memperdulikanya sama sekali dan menganggap bahwa sejarah itu tidak penting. Tentu saja pola pikir seperti itu harus dirubah sedikit-sedikit oleh manyarakat indonesia khususnya generasi muda bahwa menjaga dan melestarikan warisan leluhur bangsa indonesia itu adalah sebuah keharusan.

Inilah Gua Pawon, sebuah sejarah bisu yang bercerita pada setiap pengunjungnya mengenai kehidupan manusia dahulu yang hidup di gua.

You Might Also Like

0 komentar