P2SP
September 18, 2011Beberapa hari ga posting karena gue balas dendam tidur, secara ketika ospek, kami menyebutnya P2SP (Program Pengenalan Studi dan Pendidikan), gue kekurangan tidur hehehe. Alhamdulillah, acara P2SP yang membosankan sekaligus menyakitkan *dramatisir* itu berakhir sudah.
P2SP itu sendiri dimulai hari selasa tgl 12 September sampai dengan tanggal 16 September (hari Jum'at) secara keseluruhan acara ini memang bermanfaat dimana kami di beri pengetahuan dasar tentang farmasi, , motivasi dan lain sebagainya. selain itu gue mendapat teman baru dari berbagai daerah (meskipun tidak semuanya cocok dengan gue, ada beberapa teman yang menyebalkan hehe). Setidaknya gue jadi tahu seperti apa lingkungan yang akan aku jalani kedepannya.
Sebagai anak baru, kami diberi tugas yang aneh-aneh dan konyol oleh kakak tingkat, seperti harus membawa struk belanja seharga yang dia tentukan, misalnya Rp. 7.321 (selasa), Rp. 6.666 (Rabu), Rp. 5444 (kamis), ditambah lagi dengan tugas-tugas yang lain dan harus membawa makanan dobel, semuanya serba rangkap dua, dan gue tak mengerti karena gue cuma makan sedikit, sisanya entahlah. dibawa panitia, ga tahu apakah disumbangkan kepada yang tak mampu atau untuk konsumsi panitia sendiri? meneketehe.. hanya Allah yang tahu barangkali.. :)
Yang paling menyebalkan setiap hari gue kena sanksi Tatib, karena bawaan gue yang ga lengkaplah, telatlah, hohoho.. dan diakhir acara gue masih kena damprat tatib juga padahal ga salah, waktu itu menginap di kampus. Pas jam 3 pagi, kami dibangunkan oleh panitia dengan suara yang keras dan membanting pintu, entahlah gue berteriak, entah engga saking kagetnya, gue tidak merasakan apapun selain hitam putih, tiba-tiba saja gue sudah berdiri, untung saja gue sudah memakai kacamata (karena aku tidur tanpa melepas kacamata) jadi gak perlu nyari-nyari lagi. Setelah itu, gue disuruh berbaris dengan mata tertutup, lalu disuruh jalan, sakit riweuhnya gue lupa kalo ga pake sendal hehehe..ketika itu ada salah satu panitia menyenggol tangan gue dengan kerasnya, rasanya pengen menonjok dia saking sakitnya...:)
Hal yang menyedihkan adalah ketika tatib marah-marah sama panitia P2SP karena kami ga pernah disiplin dan banyak yang gak bawa tugas dari panitia (ga lengkap), tiba-tiba ada salah satu maba yang kedepan dan dia menangis karena dia merasa sudah berusaha maksimal untuk memenuhi semua tugas yang diberikan, sampai-sampai dia harus pinjam uang dari temennya karena orangtuanya tidak mengirimkan uang lagi untuk biaya ospek, barangkali mungkin karena dia ga mampu. Aku benar-benar terharu dan banyak yang menangis mendengar cerita maba tersebut.
memang sih, gue merasakan kakak-kakak panitia itu memberikan tugas yang kadang-kadang tidak masuk akal dan terlalu banyak mengeluarkan uang untuk hal yang tak perlu (seperti harus membawa makanan rangkap 2), beli ini, beli itu yang sebetulnya tidak kami perlukan dan terkesan mubazir, banyak makanan-makanan tersebut yang akhirnya kami bawa pulang lagi, beberapa makanan banyak yang sebenarnya tidak aku sukai.
Kalo aku pikir-pikir manfaat yang didapat dari acara ini sebenarnya sedikit dibanding dengan pengeluaran yang kami keluarkan, seru sih memang, tapi bukankah tidak semua maba itu berasal dari golongan yang mampu? barangkali ada sebagian dari maba yang untuk bisa masuk kuliah aja karena orang tuanya memaksakan diri agar anaknya dapat mengenyam pendidikan yang lebih baik. Apakah kakak-kakak tingkat itu tahu berapa jumlah yang dikeluarkan oleh maba hanya untuk memenuhi permintaannya membawa ini itu, bukankah kakak-kakak tingkat itu pernah mengalami dan mungkin pernah merasakan susahnya tapi kenapa tidak merubah sistem?kenapa tidak membuat acara yang lebih bermanfaat dan memberi pengetahuan yang lebih kepada kami agar kami siap ketika memulai perkuliahan, bukan acara-acara yang membuat aku balas dendam untuk tidur..hehehehe..
oh ya, untuk kakak-kakak tatib (tata tertib) jangan kasar-kasar dong..!! :)
1 komentar