berZiarah ke makam syeikh abdul muhyi
November 19, 2012
Mungkin sebelumnya sudah aku ceritakan tentang bagaimana perjalanku ke
daerah Tasikmalaya. hari kedua aku di Tasikmalaya kami pun pergi untuk
berziarah ke makam Syeikh Abdul Muhyi.
di depan gerbang makam Syeikh Abdul Muhyi |
Syeikh Haji Abdul Muhyi adalah salah seorang keturunan bangsawan. Ayahnya
bernama Sembah Lebe Warta Kusumah, adalah keturunan raja Galuh (Pajajaran).
Abdul Muhyi lahir di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 1071 H/1660 M.
Ketika datang ketempat ziarah kita pun harus mendatangi kuncen makam syeikh
Abdul Muhyi untuk menyampaikan niat kedatangan kita ketempat tersebut. Tak perlu
takut nyasar selama disana karena setiap pengunjung pasti selalu ada pemandunya.
Kita pun menuju tempat makamnya Syeikh Abdul Muhyi. Makamnya terletak di
dalam mesjid yang berada di atas bukit.Sayangnya aku tidak bisa ikut ke dalam
mesjidnya.
Setelah mengunjungi makam Syeikh Abdul Muhyi kemudian kita pun menuju
ke Goa Safarwadi. Jarak yang kami tempuh dari makam Syeikh Abdul Muhyi ke Goa Gafarwadi
sekitar 2 KM.
Sepanjang perjalan kami pun mengobrol dengan pemandunya, aku lupa namanya
bapak siapa. Pada waktu kami berkunjung kesana lumayan sepi pengunjungnya
sedangkan kalau bulan maulid nabi pengunjungnya ramai sekali, begitu keterangan
dari bapak pemandunya. Jalan yang kami lalui pun lumayan menanjak dan membuat
nafas sedikit ngos-ngosan apa lagi bagi orang yang tidak terbiasa berjalan kaki
jauh. sepanjang perjalan ini terdapat kios-kios yang berjualan beranekan ragam,
dari mulai dodol sampai baju-baju dengan ciri khasnya daerah sana.
Goa Safarwadi merupakan salah satu tujuan utama peziarah yang berkunjung
ke Pamijahan. Panjang lorong goa sekitar 284 meter dan lebar 24,5 meter. Peziarah
bisa menyusuri goa dalam waktu dua jam
Sebelum kami masuk ke dalam goanya kita pun menyewa patromaks sebagai alat
penerang di dalam goa karena sangat gelap.
Untung saja ketika kami kesana bukan
musim hujan karena jika musim hujan jalan yang kami lalui pun akan sedikit
merepotkan karena tertutup air. Meskipun sekarang bukan musim hujan pun kalau
tidak berhati-hati jalan disana akan terpleset karena licin.
depan gerbang goa safarwadi |
Kita pun terus berjalan menyusuri goa tersebut, disana ada air yang keluar
dari sela-sela dinding batu cadas yang sering disebut air Zamzam pamijahan, air
itu di percaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit.
Setelah itu
pemandu membawa kami ke tempat yang sering di pakai bertapa yaitu tempat dimana dulu sering di pakai
shalat oleh oleh Abdul Muhyi bersama para santrinya. Tempat ini di perkirakan sekitar
12 meter x 8 meter. Ketika kami menyusuri tempat itu terasa sangat panas karena
banyak pengunjung yang berada disana, sampai-sampai kecamataku berembut dan tak
dapat melihat apa-apa, untung saja ada yang berbaik hati menuntunku
(nasib-nasib L).
Kemudian kita pun melihat lorong yang dulu sering di pakai syeikh abdul muhyi
sebagai jalan berpergian, ada yang tembus ke Mekah, tembus ke Demak dan
beberapa daerah lainya. Tetapi sekarang tidak bisa di gunakan lagi karena
jalanya sudah tertutup.
Kemudian kita
pun melihat tempat shalat yang di
pakai oleh istri Syeikh Abdul Muhyi beserta para santriwati.
Ada satu hal
yang menarik bagiku yaitu tempat dimana kita disuruh mencoba memasukan kepala
ke tempat cekung yang disebut kopiah haji, menurut mitos jika kepala kita pas
dengan cekungan itu maka kita akan cepat naik haji. Semuanya aku coba tapi gak
ada satu pun yang cukup karena kepala akunya kecil.
Kemudian kita
pun berjalan menuju tempat keluar dari goa safarwadi.
Menurutku mengasyikan
sekali bisa berkunjung ke tempat seperti ini. Setelah keluar dari goa kita pun
harus berjalan lagi menuju tempat parkiran motor yang lumayan cukup jauh dari jalan
sebelumnya atau mungkin karena aku sudah merasa kelelahan jadi merasa sangat
jauh.
3 komentar