SENDIRI DALAM KESEPIAN
November 25, 2012
Setiap orang
pasti mengalami hal-hal sulit dalam hidupnya, begitu pun yang aku alami
sekarang. Disisi lain memang saat ini aku senang menyendiri tapi di sisi lain ada
kalanya perasaan sepi itu begitu menggelayut dalam hari-hariku. Lebih tepatnya
aku selalu merasa tidak ada orang yang bisa diajak bicara olehku, rasanya mereka terlalu
jauh untuk ku gapai. Hanya sendirian menghadapi semuanya.
Mungkin pernah ada satu orang yang aku
percayai dalam hidupku tapi kenyataanya dia menghancurkan semua kepercayaanku.
Aku sering menceritatakan apa pun yang aku pikirkan kepadanya dan tentu saja
keluh kesalku pun selalu tumpah kepadanya. Aku tak pernah sungkan mengungkapkan
apa isi hatiku, termasuk semua isi hatiku yang jarang tersampaikan
kepada orang lain tapi ada satu hal yang membuat aku kecewa kepadanya. Dia pernah
berkata “kamu tu jangan mengeluh terus”, mungkin memang benar apa yang
dikatakanya kepadaku. Karena aku terlalu berlebihan menceritakan semuanya tapi
itu karena aku merasa percaya kepadanya, merasa nyaman dan merasa memiliki
orang yang bisa aku ajak ngobrol. Setelah kejadian tersebut aku kembali seperti
semula merasa tidak ada orang yang benar-benar mengertiku, merasa hidup di
dunia ini sendirian padahal disekelilingku banyak sekali orang yang hilir
mudik. Mungkin ini semua karena aku terlalu sensitif. Meskipun dia meminta maaf
atas kejadian tersebut tapi aku begitu susah percaya lagi. Maaf
Rasanya sekarang-sekarang ini aku begitu tertekan, disisi lain aku juga perlu bertukar pikiran dengan orang lain, menceritakan apa yang aku alami dan yang aku rasakan sekarang ini. Tapi disisi lain apakah orang tersebut akan mengerti dengan yang aku ceriatakan? Dan kepada siapa aku harus bercerita?
Rasanya sekarang-sekarang ini aku begitu tertekan, disisi lain aku juga perlu bertukar pikiran dengan orang lain, menceritakan apa yang aku alami dan yang aku rasakan sekarang ini. Tapi disisi lain apakah orang tersebut akan mengerti dengan yang aku ceriatakan? Dan kepada siapa aku harus bercerita?
Aku
tidak tahu kenapa aku harus merasa seperti ini bahkan perasaan sepi ini sudah
mulai hadir sejak aku kecil. Aku ingat waktu itu aku sedang mengaji tapi entah
kenapa tiba-tiba aku menangis sampai-sampai ibu memarahiku atas kejadian ini.
Yang aku rasakan pada waktu itu, rumah terasa sepi dan dingin, begitu mencekam
dan hampa.
Waktu
kecil memang aku selalu sendiri, ibu tidak mengijinkanku bermain keluar rumah.
Aku hanya bermain sendirian atau paling tidak saudara yang main ke rumahku tapi
itu sangat jarang. Barulah setelah SD aku mulai memiliki teman. Masa-masa SD itu
terasa sangat menyenangkan tapi aku kembali terperosok kedalam rasa sepi lagi.
Rasanya
aku berjalan di dunia ini sendirian, menyusuri waktu bersama sepi. Kadang aku
lelah dengan semua ini dan ingin memutuskan sampai disini saja perjalananku
tapi aku tidak sanggup melakukanya.
Dari
dulu hingga sekarang keinginanku tidak berubah, Cuman ingin berada di
tengah-tengah orang yang menyayangi dan mencintaiku dengan tulus, merasakan
kehangantan dan penuh ceria. Bukankah itu sangat sederhana atau terlalu mahal
harga yang harus aku tebus untuk mendapatkan semua itu?
Sejujurnya aku
juga tidak ingin menceritakan kesedihanku, aku cuman ingin menceritakan
kebahagianku saja kepada mereka tapi bagaimana aku bisa bahagia jika semuanya hari-hariku dipenuhi duka dan aku
melewati semuanya sendirian padahal mereka ada disekelilingku, mungkin lebih
baik aku tidak memiliki siapapun dari pada mereka ADA tapi aku tidak merasakan
kehadiran mereka sama sekali.
Dari
dulu sampai sekarang aku ingin memeluk ibu, sekali saja aku ingin merasakan
dekapan ibu dan ingin merasakan perasaanya, merasakan jantungnya berdetak. Aku
tau bahwa penyebab penderitaan ibu itu hanya aku. Aku terlalu banyak salah
kepada ibu. Kadang aku marah kepada diriku sendiri yang tak bisa menjaga
perasaan ibu.
Andai
dia bisa memahamiku mungkin semuanya tak akan seperti ini atau aku yang harus
mengerti ibu? Ibu aku takut sendirian, temani aku bu.
Ibu aku ingin
melihat ibu tersenyum kepadaku, memeluku dan mengatakan bahwa ibu mencintaiku.
Jangan diam-diam seperti itu bu tunjukan sekali saja bahwa ibu mencintaiku dan
aku juga akan mengatakan bahwa aku mencintaimu, Bu.
Aku
disini butuh kekuatan bu, butuh bantuan untuk berdiri karena kakiku tak sanggup
lagi menahan semuanya. Ibu aku ingin menceritakan kepadamu tentang hari-hariku
disini. Apakah ibu ingin mendengar cerita anakmu ini? Disini aku merasakan
kesepain bu, tiada teman atau pun kawan yang menemani. Bahkan dari dulu pun aku
merasa kesepian bu, kenapa ibu tidak memahami semua perkembangan anakmu ini, bu?
Ibu
aku ingin pulang tapi apakah bapak tetap seperti dulu? Maafkan aku bu karena
aku terkadang membenci bapak. Sejujurnya aku cuman ingin disayangi oleh kalian
mungkin perasaan sendiri ini akan hilang dan aku akan lebih kuat lagi menjalani
kehidupan ini. Dan aku juga tidak akan merasakan kesepian seperti ini lag karena ada kalian
yang selalu menemani hari-hariku. Tapi kenapa semuanya terlalu jauh untuk ku
jangkau?
3 komentar