Jemputlah Kebahagiaanmu
Agustus 26, 2013
Jika hari ini kamu sedih, cobalah
kamu bercermin tatap lekat-lekat dirimu bagaimana dengan kondisi wajahmu yang
sedih, semakin cantikah, semakin gantengkah atau sebaliknya?
Ya memang dalam hidup ini tidak
selamanya mulus, kalau diibaratkan jalan maka jalan yang kita lalui pun tidak
lurus dan mulus, ada kalanya kita harus melewati tanjakan, turuunan, ada juga
belokan kiri dan kanan dan apakah jalan itu mulus? Tidak. Ada juga jalan yang
berlubang. Dan seperti itulah hidup ketika kita melewati tanjakan dibutuhkan
kegigihan untuk mencapainya, sedangkan jika kita melewati turunan kita dituntut
untuk bersyukur atas setiap karunia yang di dapat. Itu semua berputar pada
porosnya, kadang hidup di bawah dan juga di atas.
Apa yang membuatmu bersedih?
Kalau kamu patah hati aku
sarankan kamu datang ke tukang las, silahkan las hati kamu :D eits.. kalau ada
juga mungkin aku yang duluan datang ke tukang las hati hehe..
Pada kenyataaannya saat patah
hati kamu merasa begitu bersedih, malas makan, malas mandi, malas keluar kamar,
bawaanya nangis mulu. Memang tidak mudah merubah perasaan sedihmu menjadi bahagia.
Pasti kamu merasa susah melupakan si doi, kamu merasa terbayang-bayang oleh si
doi yang bau badanya masih terasa melekat di hidung kamu tapi kenyataanya doi
udah bermukin di hati orang lain, bikin hati makin nyut-nyutan lebih-lebih dari
sakit gigi. Kenapa kamu harus mikirin dia sampai bersedih seperti itu? Memangnya
dia mikirin kamu?
Apakah kamu harus terus meresa
bersedih seperti itu? Jawabanya tidak. Hidup itu harus berlanjut meski dia
tidak bersamamu, meski tidak ada orang lain disampingmu karena kehidupan ini
tidak pernah berhenti. Ingat, mungkin dia bukan orang yang terbaik buat kamu. Jadi
Kenapa kamu masih bergalau ria? Galau-begitulah anak sekarang menyebutnya.
Kenapa kamu masih menunggu kebahagiaan
menjemputmu?
Apakah kebahagiaan itu akan datang
jika kamu sendiri menolak kehadiranya? Kita berhak merasakan kebahagiaan jadi
kenapa kamu masih mengurung diri dengan rasa sedihmu? Cobalah mulai sekarang
kamar kamu yang udah beminggu-minggu atau berbulan-bulan atau bahkan setahun
gak kena sinar matahari karena kamu selalu mengurung diri, buka tirainya, buka
jendelanya, rasakan udara meresap dalam paru-paru mu, rasaakan mentari
menyelimuti kulitmu. Katakkan pada dunia bahwa kamu bisa menaklukan rasa sedihmu.
Yakinlah bahwa setelah hujan itu
ada pelangi yang indah? Bukankah siang dan malam juga datang silih berganti? Dan
seperti itulah kesedihan dan kebahagiaan juga, semuanya terjadi dengan alami tapi
apakah wajar jika kamu terus-terusan bersedih? Nah itu dia masalahnya.
Jika hari ini kamu bersedih
karena tidak ada orang yang bisa mendengarkan kesedihmu, datanglah pada tuhan
(allah) yang tidak pernah meninggalkanmu
Jika hari ini kamu bersedih
karena tidak ada orang yang bisa berbagi kebahagiaan denganmu, datanglah pada
tuhan (allah) yang tidak pernah meninggalkanmu disaat suka atau pun duka.
Kebahagiaan
tergantung pada diri kita sendiri.
~ A ristotle
384 - 322 BC
0 komentar